Situs Payak


situs payak

tampak depan

Sebagai orang lokal, saya baru kali ini melihat dan mndengar situs Payak, situs Payak ini terletak di dusun Payak,  Srimulyo Bantul. Lokasi situs ternyata tidak jauh dari jalan raya Yogya-Wonosari, kira-kira 500m di selatan jalan dan berada dipemukiman warga yang bisa dikatakan sudah lumayan padat :). Pada saat saya kesana tidak ada informasi tertulis atau semacam peta histori mengenai situs tersebut, akan tetapi situs Payak terawat dengan baik. Dimana situs yang beberapa meter berada di bawah permukaan tanah terlihat rupawan dikelilingi pagar hidup dan juga pagar duri.

Gambar

Si kuning


yellow flowers

Gambar

Rimbun Nian


Jalan Hidup masih Panjang

Mie Ayam Pelangi


“Merah kuning hijau semangkuk hidanganku,,,,, ” Akhirnya kesampaian juga makan mie ayam pelangi, ada warna merah, kuning, hijau, dan beberapa menu mie lainnya. Dan yang pasati mie-nya diolah dari bahan yang sehat juga, pewarna dari sayur mayur, dimana warna merah itu diambil dari buah bit, ada mie warna hijau, dan mie warna kuning, pangsitnya juga ada campuran bit, jadi tidak seperti mie ayam biasanya. Untuk rasa tidak kalah enak dengan mie ayam yang biasanya. Karenan bumbu kuah sama hanya saja mungkin beda takaran perisa buatan dan garamnya 😀 Dan sepertinya ini cocok untuk teman-teman yang merasa kurang suka dengan sayuran belajar sedikit demi sedikit makan sayuran,, meski tidak sayuran utuh seperti sup misalnya.

Jadi ingat beberapa waktu lalu saya ditawari mie pelangi buatan ibu-ibu, bukan buatan pabrik alias kemasan maksudnya satu bungkusnya  Rp. 10.000 tapi karena ada  yang langsung borong jadi nggak kebagian. Dan kalau mau mie pelangi harus pesan dulu, tinggal pesan mie yang warna merah, hijau, kuning, ungu bisa diantar kerumah. Padalah kalau ingin irit kan tinggal beli berapa bungkus lalu di rumah dibuat mie pelangi ala tralalalala,,,,

Semoga si Madu berbuah Lebat


Sebentar lagi musim mangga sepertinya, karena banyak pohon mangga yang sudah mulai berbunga meski tak selalu kompak. Apalagi bunga yang sekarang tak selebah tahun kemarin, namun itu suatu berkah tersendiri bagi kami. Pastinya tak perlu membelinya di pedagang buah yang harus mengeluarkan kocek ditambah mmeminimalisir adanya isu yang sekarang sedang ramai yaitu buah diberi pemanis buatan atau bahan kimia lainnya agar tetap segar, cukup toleh halaman rumah. Menanti bunga menjadi buah itu butuh kesabaran. Sama dalam setiap hal yang harus selalu bersabar dan bersabar serta berusaha, berdoa semoga berbuah manis natinya. Meski tak semua buah dalam satu pohon itu akan terasa manis.

Ngomong-ngomong soal manis, mangga madu ini manis juga lho,, tapi sayangnya kalau pas musim hujan turun rasa itu sedikit berkurang bahkan tak ada rasanya sama sekali. Buah mangga bisa dimasak semacam oseng-oseng rasanya yummyyy, tapi itu tidak biasa di tempat saya tinggal. Buah ini sekedar dibuat juice, cemilan teman nggobrol, dan es lilin itu kalau buah yang matang masih ada. Bukan karena faktor alam seperti buar rontok karena terkena angin dan hujan tapi kita hobi makan mangga muda yang masihi ada rasa asam manisnya. 😀 Saya hanya bisa berharap semoga bunga-bunga itu tak gugur karena sapuan angin dan hujan. Tidak terkena ngengat buah dan semacamnya. 🙂

Bunga Mangga

Sederhana Tapi Berkesan


Setelah sekian lama tidak ada acara untuk menyambut hari jadi negeri tercinta ini, ada salah satu kegiatan yang sederhana tapi berkesan  untuk menyambutnya, acara yang sederhana dan membuat saya terkesan di kampung tempat saya tinggal. Dari sekian banyak lomba tradisional yang ada, saya pribadi merasa terkesan dengan semangat warga yang merayakan hari kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba diantaranya lomba nasi tumpeng. Dengan bahan dasar baik itu nasi kuning ataupun nasi putih, nasi tumpeng biasanye dibuat mengerucut seperti gunung  dihiasi dengan sayur mayur dan bisa juga lauk pauk, untuk ukuran menyesuaikan pastinya. Kalau untuk acara ulang tahun kelahiran biasanya di jaman sekarang wajibnya bukan nasi tumpeng sebagai simbolisasi rasa syukur tapi kebanyakan memilih kue tart dengan beraneka rupa yang lebih menarik tentunya. *ehh malah berberbelok cerita

Dari sekian banyak tumpeng yang dilombakan ini beberapa diantaranya yang bisa saya abadikan dengan view yang 😀 (* teman-teman bisa menilai sendiri. Siapa tau bisa menjadi inspirasi cara menghias tumpeng.

nasi tumpeng Baca lebih lanjut

Sri Gethuk Yuk,,,,


Air Terjun Sri Gethuk berada di Dusun Menggoran, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari arah Kota Yogyakarta kata kuncinya kalau kawan-kawan melewati kota Playen, dari pasar Playen ambil arah kiri searah dengan jalan menuju pantai Ngobaran-Ngrenehan, dan ikuti papan pintar alias papan penunjuk arah. Cukup dekat kalau untuk main antar kota dalam provinsi. Pada saat saya ke sana kebetulan setelah hujan, jadi air di sungai Oyo berwarna coklat. Maklum lah tanah disana kan tanah merah. 🙂 tapi itu didak mengurangi keindahan pesona sudut Gunung Kidul.

Sri gethuk

dibawah guyuran air terjun

dibawah guyuran air terjun

Untuk melihat air terjun itu sendiri ada fasilitas gethek, jadi teman-teman tak perlu berjalan kaki untuk sampai kesana. Pada saat saya kesana memang airnya tak sehijau yang saya bayangkan, tapi tanaman di sekelilingnya WAW!!! keren. Hijau dan tidak ada kata gersang. Siapa bilang Gunung Kidul itu gersang. Jalanan menuju kesana semi aspal, memang masih ada beberapa jalan berbatu. Yang jelas sudah beraspal, meski sebagian ada yang masih berbatu kapur. Tak menjadi soal bagi saya karena itu adalah bagian dari ngebolang.

Antri naik gethek

Sesampai disana jalanan memang sedang dalam perbaikan, namun tidak mengganggu pengunjung yang datang. Jalan setapak sudah berupa titian tangga turun jadi kita tidak perlu takut terpeleset kalau anda kesana pada saat musim hujan tentunya. Untuk ke air terjunnya memang perlu sabar. Karena perahu tradisionil yang biasa disebut gethek ini berjalan lambat dan antri tentunya, satu perahu maksimal ditumpangi maksimal 10 orang termasuk pak sopir dan asistennya, jadi kalau sudah ada di perahu kecil itu kita bisa foto-foto dulu pegunungan yang hijau dan beberapa hilir sungai yang bisa menghilangkan stress tentunya.

pinggir sungai Oyo

Gua Rancang Kencono


Masih di daerah Playen, Gunung Kidul tepatnya kurang lebih satu setengah km sebelum air terjun Sri Getuk ada sebuag gua. Masyarakat memperkenalkannya dengan nama Gua Rancang, saksi bisu berjalanan kemerdekaan Republik Indonesia. Konon pada masa perjuangan tempat ini digunakan sebagai persembunyian para pejuang yang mengginginkan Republik berdiri kembali. Hal itu dijelaskan oleh salah seorang pemandu yang sambil membacakan 12 janji para pejuang yaitu “Prasetya Bhinekaku” yang berada di ruang paling dalam. Janji prasetya tersebut menggunaan ejaan lama Djaya = jaya, Djiwaraga = jiwagara.

prasasti di gua rancang kencono

Dari 12 Prasetya Bhineka itu hanya beberapa yang bisa saya baca dari hasil bidikan kamera diantaranya adalah

  • Jiwa ragaku setia merana
  • Ya tuhan terbitkan matahari
  • Jaya Presiden Kita RI
  • Setia H.B Sri Sulatan DIY
  • Garuda Pancasila berjaya

karena terlalu terkesima dengan penjelasan dari pemandu mengenai prasasti dan sejarah goa tersebut, tulisan itu  juga mulai memudar, dan kamera yang kami bawa terlalu canggih untuk memotret di kegelapan.  🙂 Terlalu banyak alasan ya,,  Disebelah kanan prasasti ada gambar burung garuda pancasila yang katanya dilukis dengan arang, oleh para pejuang kita juga tentunya. Dan disebelahnya lagi konon ada gambar kunci yang bisa digunakan untuk membuka pintu gaib goa menuju pelataran Mataram dengan cara bersemedi. Percaya tidak percaya itu kembali pada kepercayaan kita masing-masing.

Garuda Pancasila

Garuda Pancasila

gua rancang

Lokasi di atas gua biasa digunakan untuk outbond dan kegiatan perkemahan lainnya. karena lokasi memang cukup luas dan cocok untuk kegiatan di alam terbuka. Tapi sayang tangan-tangan jahil banyak yang tak mau kalah menuliskan nama-nama mereka dan tahun mungkin sebagai bukti kalau mereka sudah pernah berkunjung kesana ya? 😦 bukan cara yang bijak. berfoto di depan goa sudah sebagai bukti kalau kawan-kawan pernah kemari itu lebih baik.

pohon beringin yang terawat

tangga menurun goa

Foto Prasetya Binekaku klik di sini

Gambar

Selamat Datang di Kabupaten Gunung Kidul


Selamat Datang di Kabupaten Gunung Kidul

Sepintas sambil la kerena jalanan macet, Gunung Kidul punya gapura untuk menyambut warga yang datang ke Gunung Kidul, Gapura ini tidak jauh dari bukit bintang Patuk

Galeri

Tahura Wonosari Yogyakarta


Tahura adalah Taman Hutan Raya, yang bisa digunakan sebagai tempat rest area yang berada di komplek Wanagama dan dekat dengan rest area bunder Wonosari Yogyakarta, letak strategis untuk beristirahat plus menikmati suasana hutan yang nyaman. Tahura yang satu ini  terletak … Baca lebih lanjut